Sabar ya : Vaksin Flu Babi Baru Akan Tercipta Dalam 200 Hari

200 hari baru jadi vaksinnya…. wah udah berapa ratus nyawa melayanng tu…

Vaksin Flu Babi Baru Akan Tercipta Dalam 200 Hari
Rita Uli Hutapea – detikNews


AFP

London – Dunia benar-benar di ambang pandemi flu babi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menaikkan level acaman pandemi ke level 5. Atau satu level lagi sebelum pandemi dinyatakan benar-benar terjadi.

Para ahli saat ini masih terus mengupayakan vaksin untuk mengalahkan virus flu babi strain baru yang telah merenggut banyak jiwa itu.

Menurut Robert Madelin, Dirjen Kesehatan dan Perlindungan Konsumen di Komisi Eropa, vaksin tersebut baru akan tercipta dalam 200 hari.

“Dalam 200 hari kami akan mendapatkan vaksin untuk influenza ini,” kata Madelin seperti dilansir harian Telegraph, Kamis (30/4/2009).

Sejauh ini setidaknya sudah 10 negara yang mengkonfirmasi adanya kasus flu burung. Negara-negara itu adalah Meksiko, Amerika Serikat, Selandia Baru, Israel, Inggris, Kanada, Spanyol, Jerman, Peru dan Swiss.

Korban jiwa akibat virus mematikan ini kini telah dilaporkan pula di AS. Seorang anak asal Meksiko berusia 23 bulan meninggal saat berkunjung ke Texas. Adapun korban jiwa terbanyak terdapat di Meksiko.

(ita/iy)

IMB Gereja HKBP Depok Dicabut

IMB Gereja HKBP Depok Dicabut

Rabu, 29 April 2009 | 12:27 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Persekutuan Gereja-gereja Setempat (PGIS) Kota Depok menolak pencabutan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Tempat Ibadah dan Gedung Serbaguna atas nama Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Jalan Pesanggrahan Cinere, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

“Umat Kristen di Kota Depok sangat prihatin dan menolak atas keluarnya keputusan Pencabutan IMB pembangunan Gereja HKBP di Cinere yang hanya mendengar pendapat sebagian warga yang menolak,” kata Ketua Umum PGIS Kota Depok, Pendeta Simon Todingallo, di Gereja HKBP Depok I, Jalan Cendrawasih, Rabu (29/4).

Pada 27 Maret 2009, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail melalui keputusannya Nomor 645.8/144/Kpts/Sos/Huk/2009 menyatakan mencabut IMB Tempat Ibadah dan Gedung Serbaguna atas nama HKBP Pangakalan Jati Gandul yang beralamat di Jalan Puri Pesanggarahan IV Kav NT-24 Kelurahan Cinere Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

Sebelumnya HKBP telah mendapatkan IMB yang diterbitkan Pemerintah Kabupaten Bogor dengan Nomor 453.2/229/TKB/1998 tanggal 13 Juni 1998. Pendeta Simon Todingallo menjelaskan, penolakan tersebut karena dasar pencabutan IMB tidak mengacu kepada Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksana Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah dalam kerukunan Umat Beragama, pemberdayaan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Pendirian Rumah Ibadah.

“Seyogyanya rekomendasi penolakan harusnya dari FKUB Kota Depok dan bukan dari Wali Kota Depok,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pembangunan Gereja HKBP Cinere Betty Sitompul mengatakan, pencabutan IMB tersebut merupakan suatu keputusan yang mengejutkan karena pada tahun 1998, HKBP telah berhasil memperoleh IMB dengan No 453.2/229.TKB/1998 dari Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor untuk membangun tempat ibadah dan ruang serbaguna.

Betty menjelaskan pada tahun 1997 membeli tanah seluas 5.000 di daerah tersebut untuk dibangun gereja dan ruang serbaguna. Setelah mendapatkan IMB tersebut maka mulai melakukan pembangunan, karena terbatasnya dana maka pembangunan dihentikan.

Akan tetapi, ketika akan mulai pembangunan kembali pada tahun 2008 ada sekelompok warga yang memprotes pembangunan gereja tersebut, dan meminta untuk dihentikan. “Warga yang protes sebagian besar justru bukan warga di sekitar gereja, melainkan warga dari daerah lainnya seperti Pondok Cabe,” ujarnya.

Karena situasi memanas maka Wali Kota Depok pada saat itu, Badrul Kamal, memutuskan untuk menghentikan sementara pembangunan gereja. Penundaan tersebut berjalan terus-menerus tanpa adanya penyelesaian yang jelas. Oleh karena itu, pada Oktober 2007 pihak panitia pembangunan gereja berupaya untuk melanjutkan pembangunan gereja.

Salah satu upaya yang ditempuh adalah mengirim surat kepada Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang isinya menyatakan bahwa HKBP berniat untuk melanjutkan pembangunan. Surat tersebut dikirim pada Januari 2008.

“Kami tunggu 6 bulan ternyata tidak digubris, kami kirim lagi pada bulan Juni. Ternyata surat yang kedua itu pun tidak mendapat tanggapan dari wali kota,” katanya.

Pada Februari 2009, pihak HKBP kembali mengirim surat ke wali kota yang intinya meminta berdialog agar menemukan solusi atas kasus ini. Ternyata pada 19 Februari, pihak masyarakat yang menolak juga mengirim surat kepada wali kota yang intinya agar IMB pembangunan gereja dicabut.

Puncaknya adalah pada 27 Maret 2009, Wali Kota Depok mengeluarkan surat yang intinya mencabut IMB pembangunan gereja atas nama HKBP Pangkalan Jati Gandul. “Kami menyesalkan keputusan wali kota tersebut,” katanya.
BNJ
Sumber : Antara

Ironi Pemilu Indonesia…. apa terjadi lagi….?

Kita patut merasa lega dan bangga karena kesadaran politik rakyat Indonesia ternyata sudah sangat tinggi. Pemilu 2009 membuktikan untuk kesekian kalinya bahwa rakyat Indonesia sudah sangat dewasa dan matang dalam berdemokrasi. Jika di banyak negara lain masa kampanye dan hari pemilihan selalu menimbulkan kecemasan bakal terjadi kerusuhan, di Indonesia mah asyik-asyik aja…..

Pada kampanye kemarin masyarakat Indonesia sangat nyantai, karena hampir semua acara kampanye menyuguhkan konser musik dan goyang erotis ….biduan-biduan seksi. Dan, partai-partai yang dulunya ngotot menggolkan UU Pornografi…., kali ini sengaja melanggar undang-undang “porno” itu demi menghibur rakyat. Nah lo…..

Paska bercerainya PD-Golkar, maka bermunculanlah tokoh2 yang menjadi cawapres pendamping SBY, yang kesemuanya berasal dari berbagai partai.

Kriteria wapres yang diinginkan SBY, yaitu bukan ketua partai, jelas dan kasar sekali mengindikasikan…. “Saya tidak menginginkan JK jadi wapres.

Dugaan pengamat politik , SBY tidak menginginkan JK karena:

1. JK adalah seorang saudagar yang berhasil dan punya latar belakang pendidikan ekonomi. Jadi sangat menguasai bidang itu. Dalam mengambil kebijakan ekonomi dia berani, lugas dan cepat. Matahari-nya lebih terang dari SBY yang terkesan ragu, lamban.

2. Bisa jadi SBY menginginkan wapres seperti di zaman Orla dan Orba, sehingga hanya ada satu matahari yang ada dilangit Indonesia.

3. Dengan menolak JK maka perpecahan antara fakkasi -faksi didalam Golkar bisa di-blow up. Dengan demikian akan menguntungkan SBY dalam jangka panjang.

Untuk periode 2004-2009 Demokrat hanya dapat 8% suara karena itu mereka mengambil sikap seperti rendah hati dan santun. Golkar yang 21% dijadikan tameng untuk membela kebijakan pemerintah di DPR.

Sekarang Demokrat dapat 20% dan berani mengeluarkan sikap “aslinya”. Sikap santun sudah hilang. Penetapan kriteria cawapres adalah bukti nyata sudah tidak ada lagi kesantunan.

Yang aneh dari semua itu ialah, PD bermanuver seolah-olah Capresnya sudah pasti terpilih jadi Presiden. Padahal kehendak manusia itu adalah angan angan. Kehendak Tuhan itulah yang terjadi.

Apakah kejadian seperti dibawah ini akan terjadi lagi… :

* 1999 PDIP menang mutlak tetapi Megawati… tidak jadi Presiden

* 2004 Golkar Menang tetapi Wiranto Jago Golkar…. Gak jadi Presiden

* 2009 Partai Demokrat Menang …. Apa yang akan terjadi…..?

Hanya sekedar… menulis… tak ada tendesi apa-apa…..

Menlu AS Hillary Clinton, AS Minta Otonomi Luas bagi Papua

NKRI diuji lagi…. apa yang terjadi berikutnya…?

Kamis, 23 April 2009 | 09:56 WIB

WASHINGTON,KOMPAS.com-Amerika Serikat menyerukan kepada Indonesia supaya memberikan otonomi yang lebih luas kepada provinsi Papua.

Menurut Menlu AS Hillary Clinton, Rabu (22/4) waktu AS, Papua perlu didukung dalam usahanya mendapat otonomi yang luas, dan adanya perlindungan hak asasi bagi warganya. Hillary mengatakan, pemerintahan Presiden Barack Obama akan membahas soal ini dengan pemerintah Indonesia. Belum ada tanggapan dari pemerintah Indonesia terkait seruan ini.

Beberapa orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi ketika berlangsung pemilihan anggota DPR bulan ini. Aktivis Papua mengatakan, polisi menembak dan melukai sedikitnya empat orang demonstran ketika diadakan rapat umum yang menyerukan kemerdekaan Papua dan diboikotnya pemilihan umum. Polisi membantah telah melepaskan tembakan, tapi mengakui mengadakan razia.
ONO
Sumber : VOA

SBY Harusnya Terima Kasih kepada JK dan Mungkinkah JK Mundur dari Kursi Wapres?

SBY Harusnya Terima Kasih kepada JK JAKARTA, KOMPAS.com —

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya berterima kasih kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Yudhoyono tidak sepatutnya mengabaikan Kalla karena banyak berperan dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Panda Nababan menyampaikan hal itu menanggapi keputusan Partai Golkar yang sudah memutuskan untuk tidak berkoalisi dengan Partai Demokrat karena tidak lagi berniat melanjutkan duet SBY-JK. “Secara obyektif dan kenyataan kepemimpinan duet SBY-JK, sudah sewajarnya SBY berterima kasih kepada JK karena banyak kelemahan-kelemahan yang ada pada SBY ditutupi oleh JK dengan kecepatan dan kelincahan daripada JK mengatasi berbagai persoalan dan cepat mengambil keputusan,” papar Panda saat berbincang-bincang dengan pers di Jalan Teuku Umar, Rabu (22/4). Panda juga menegaskan bahwa Kalla memang memiliki kemampuan mengelola pemerintahan yang lebih cepat dan baik, seperti yang dikampanyekan Kalla. “Jadi kalau dia kampanye lebih cepat lebih baik itulah aslinya. Sangatlah disayangkan kalau itikat baik, budi baik, ketulusan dia sebagai wakil presiden dalam keterlibatan kepemimpinan duet SBY-JK itu diabaikan,” ungkap Panda.

Mungkinkah JK Mundur dari Kursi Wapres?
Muhammad Nur Hayid – detikPemilu

Jakarta – Hubungan SBY-JK sebagai presiden dan wapres diuji dengan cerainya Partai Demokrat (PD) dan Partai Golkar dalam upaya koalisi 2009-2014. Tanda-tanda keduanya tak harmonis makin terlihat. Salah satunya Wapres JK tidak hadir dalam rapat terbatas. Mungkinkah JK mundur dari Wapres?

Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden SBY di Kantor Presiden, Rabu (22/4/2009), JK sebelumnya menyampaikan konfirmasi akan hadir. Namun, hingga acara dimulai, JK belum datang. Sebagian menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang berasal dari Golkar juga tak terlihat.

Pemandangan seperti ini tentu menjadi tanda tanya wartawan. Apakah SBY-JK makin tidak harmonis setelah Golkar dan PD batal berkoalisi di Pilpres 2009? Akankah ketidakharmonisan ini berujung pada mundurnya JK dari kursi wapres sebagaimana mundurnya M Hatta meninggalkan Soekarno? Apa pun bisa saja terjadi.

Kasus mundurnya wapres di Indonesia sudah ada dalam torehan sejarah. Mohammad Hatta adalah orang yang berani meninggalkan kursi empuk wapres demi mempertahankan harga diri dan idealisme perjuangan. Banyak orang menyebut pasangan SBY-JK sebagai dwitunggal baru setelah Soekarno-Hatta. Akankah nasib dwitunggal pendiri bangsa ini juga akan dialami dwitunggal SBY-JK?

Sumber detikcom di DPP Golkar menjelaskan JK benar-benar marah dan tersinggung atas arogansi SBY dan PD yang tidak menerima kembali dirinya sebagai cawapres dalam pilpres 2009. Penolakan SBY terhadap JK ini dinilai sebagai bentuk kesombongan dan tidak tahu terima kasih. Sebab, menurut Golkar, tanpa perjuangan JK dalam mengawal pemerintahan selama ini, bukan tidak mungkin SBY dijungkalkan di tengah jalan.

“Beliau pasti terpukul dengan penolakan SBY. Semua pengorbanannya selama ini tidak dihargai. Bukan tidak mungkin beliau akan mundur kalau kemudian hubungan dalam sisa waktu yang ada tidak semakin baik,” papar sumber itu kepada detikcom, Rabu (22/4/2009).

Sumber tersebut menjelaskan betapa besarnya kontribusi JK terhadap stabilitas pemerintahan SBY. Kontribusi JK tidak hanya dalam wilayah kebijakan nasional yang bersifat solutif seperti menyelesaikan Aceh, menaikkan harga BBM dan kebijakan lainnya. Tetapi JK juga berhasil membuat para politisi Golkar di Senayan selalu tunduk dan patuh dengan apa pun kebijakan SBY meski tidak populer di mata rakyat.

“Banyak kebijakan JK yang kemudian berhasil tapi yang mengklaim itu SBY, seperti Aceh, BBM, impor beras dan lain-lain. Belum lagi soal sikap Golkar yang pasang badan penuh untuk pemerintahan SBY. Semua hak angket dan interpelasi yang mengancam SBY digagalkan. Tetapi apa balasannya? Ini semua tidak ada harganya, semua dibalas dengan penolakan begitu saja, apa ini bentuk terima kasih?” kata sumber tersebut.

Jika benar JK mundur dari kursi wapres, bisa jadi akan membuat politik Tanah Air semakin runyam. Bagaimana tidak, di saat PD dan SBY percaya diri dengan kemenangannya dalam pemilu legislatif 9 April, kelompok yang kalah yang tergabung dalam kelompok Teuku Umar bersiap-siap memboikot Pilpres.

Menurut sumber tersebut, seharusnya SBY sebanyak mungkin merangkul ‘lawan’ politiknya untuk menghadang gerakan kelompok Teuku Umar. Tetapi faktanya, SBY justru melepas aliansi strategis Partai Golkar. “Hal ini tentu akan semakin memperkuat para lawan politik SBY jika kemudian JK bergabung dengan kelompok ini. Kalau ini yang terjadi, lagi-lagi rakyat yang akan menjadi korban,” kata dia.

Dalam catatan sejarah, duet Mega-Hamzah Haz memberikan contoh yang baik. Meski Mega dan Hamzah sama-sama maju dalam Pilpres 2004, namun Mega dan Hamzah tetap bisa menjalankan tugas negara dengan baik. Hamzah yang saat itu mencalonkan presiden berduet dengan Agum Gumelar, sementara Megawati berduet dengan Hasyim Muzadi. Namun, meski PPP saat itu tidak melakukan koalisi dengan PDIP, Hamzah tetap berduet dengan Mega hingga periode pemerintahan berakhir. ( yid / asy )

Mengerikan : Wah, Darah PMI Mengandung Virus HIV/AIDS

Wah, Darah PMI Mengandung Virus HIV/AIDS

Selasa, 21 April 2009 | 14:18 WIB

KARAWANG, KOMPAS.com — Sekitar 10 persen darah yang disumbangkan sukarelawan ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, selama 2008 lalu mengandung virus HIV/AIDS.

PMI langsung memusnahkan darah yang tercemar itu dengan cara dibakar. “Pemusnahan darahnya dilakukan di Jakarta,” kata Ketua Badan Narkotika Karawang (BNK) Eli Amalia Priatna di Karawang, Selasa (21/4).

Dikatakannya, dibandingkan dengan jumlah darah yang steril, darah yang tercemar virus HIV/AIDS itu terbilang sedikit. “Kebutuhan darah di PMI Karawang sebanyak 900 labuh, dan saat ini stok labuh darah di PMI Karawang masih mencukupi,” katanya.

Sementara itu, jumlah penderita HIV/AIDS di Karawang selama tahun 2008 sebanyak 616 orang, dan 60 orang di antaranya meninggal dunia. “Jumlah yang tercatat itu baru penderita yang melakukan pemeriksaan. Jadi, orang yang tidak melakukan pemeriksaan tidak diketahui positif atau tidaknya,” katanya.

Eli yang juga Wakil Bupati Karawang itu mengatakan, rata-rata penderita HIV/AIDS di Karawang akibat penggunaan jarum suntik secara bergantian, dan hanya sebagian kecil penderita yang tertular akibat hubungan seks.

Hati-hati : Saatnya Nasabah Bank “Kecil” pindah Bank….

Bagi nasabah bank kecil saatnya untuk pindah bank sebelum kejadian seperti ban IFI terjadi.

Penyesalan kemudian tiada berguna….

Puluhan Bank Berpeluang Menyusul Likuidasi Bank IFI
Alih Istik Wahyuni – detikFinance


Jakarta – Sekitar 30 hingga 50 bank berskala kecil saat ini menghadapi ancaman yang sama dengan kasus Bank IFI. Bank milik pengusaha Bambang Rachmadi itu dilikuidasi oleh BI karena seretnya modal dan kredit macet yang membengkak.

Menurut pengamat perbankan Aviliani, puluhan bank tersebut adalah bank skala kecil yang memiliki modal di bawah Rp 1 triliun. Meski tidak berdampak sistemik, jika semakin banyak bank berskala kecil yang menyusul dilikuidasi, maka bisa menurunkan kredibilitas perbankan nasional.

“Sekitar 30-50 bank yang bisa mengalami seperti itu. Mereka adalah bank yang modalnya Rp 1 triliun ke bawah. Memang tidak sistemik, karena ada 15 bank besar yang mengusasi 70% aset. Tapi kan pemerintah harus menyiapkan juga, apalagi yang bahaya adalah krisis kredibilitas,” katanya ketika dihubungi detikFinance, Minggu (19/4/2009).

Ia menjelaskan, bank-bank kecil memang sedang mengalami ujian likuiditas sejak krisis moneter global melanda mulai Oktober 2008. Sejak itu, kepercayaan nasabah pada bank-bank kecil menurun dan nasabah pun berbondong-bondong mengalihkan dananya ke bank-bank besar.

Bank-bank skala kecil pun makin kesulitan likuiditas. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab suku bunga bank enggan turun meski BI Rate sudah dipangkas beberapa kali.

“Inilah mengapa meski SBI turun, suku bunga bank nggak turun-turun. Karena bank sedang sulit mencari dana, mereka mencarinya dengan menjaga suku bunganya. Tapi dana yang didapat hanya bisa untuk likuiditas saja, tidak bisa untuk menyalurkan kredit lagi. Bagi bank yang portofolio kreditnya tidak banyak, begitu sebagian bermasalah, maka NPL-nya jadi membesar,” jelasnya.

Kondisi perbankan skala kecil ini makin diperparah karena tidak ada jaminan pinjaman antar bank. Padahal pinjaman antar bank merupakan salah satu alternatif bagi perbankan kecil untuk menambah modalnya.(lih/qom)

Likuidasi Bank IFI
Kepercayaan Nasabah Terhadap Bank Kecil Bisa Turun
Wahyu Daniel – detikFinance
Jakarta – Likuidasi yang dilakukan Bank Indonesia (BI) terhadap Bank IFI bisa menurunkan kepercayaan nasabah terhadap bank-bank kecil di Indonesia, ini dikhawatirkan akan mematikan usaha bank-bank kecil.

Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR Dradjad Wibowo saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (17/4/2009).

“Dampak yang sangat serius adalah semakin banyak nasabah yang menyerbu obligasi pemerintah, karena selain yield-nya (imbal hasil) bisa lebih tinggi dari deposito, dana investasinya juga terjamin 100% semuanya,” ujarnya.

Dradjad mengatakan langkah BI menghentikan usaha Bank IFI sudah tepat, meskipun dinilai terlambat. “Memang bank tersebut harus ditutup, malah seharusnya sejak dulu. BI kadang terlalu memberi ruangan kepada bank, meski tahu bank tersebut sangat bermasalah. Jadi langkah BI menutup bank ini sangat tepat, meski terlambat sebenarnya,” katanya.

Jadi menurut Dradjad, memang tidak ada dampak sistemik dari ditutupnya Bank IFI, tapi dampak psikologis terhadap bank-bank kecil lain ada karena kepercayaan nasabah akan menurun. “Bank Century masih belum lama kasusnya, sekarang ada masalah Bank IFI. Sementara BI pernah menyatakan bank-bank aman-aman saja,” cetusnya.

Karena itu untuk mencegah efek psikologis tersebut, seluruh dana nasabah simpanan yang termasuk penjaminan harus segera dikembalikan. “Jangan sampai ada satu saja nasabah yang dijamin yang tidak bisa menarik dananya,” imbuhnya.
(dnl/dnl)

8 Anak di Perumahan Elit di Depok Terserang Flu Singapura

Wah untung bukan flu burung… tetapi waspadalah-waspadalah…

8 Anak di Perumahan Elit di Depok Terserang Flu Singapura
Indra Subagja – detikNews

Jakarta – 8 Bocah yang tinggal di perumahan elit di Bella Cassa, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, terserang flu Singapura. Untungnya kini mereka semua sudah sembuh.

“Penyakit ini tidak sampai merenggut korban jiwa,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Hardiono, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (16/4/2009).

Para anak-anak tersebut berinisial S (4,4), F (1), M (4), H (1,5), T (2), D (2,5), TH (3), dan AL (2).

“Gejalanya bintik merah di telapak tangan dan kaki, di daerah mulut ada sariawan dan demam,” jelas Hardiono.

Dengan perawatan intensif, yakni pemulihan daya tahan tubuh penyakit ini bisa teratasi. “Penyakit ini menular antarsesama manusia dan mencegahnya dengan meningkatkan daya tahan tubuh,” tutupnya.

Sejumlah anak-anak yang tinggal di perumahan elit Bella Cassa, Depok, Jawa Barat, tertular flu Singapura. Untungnya penyakit ini tidak begitu berbahaya. Hanya perlu meningkatkan daya tahan tubuh. Tapi bagaimana anak-anak itu bisa tertular?

“Bapaknya kerja di Singapura, seminggu sekali pulang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Hardiono saat dihubungi melalui telepon, Kamis (16/4/2009).

Menurut Hardiono, flu ini dinamai flu Singapura karena virusnya berasal dari negeri pulau itu

Hardiono menuturkan, begitu anak korban terpapar virus flu itu, anak itu lalu menularkan ke tetangga lainnya. “Menular lewat udara, kontak langsung, tapi seminggu sudah sembuh,” jelas Hardiono.

Pemkot Depok pun telah memberikan peringatan kepada puskesmas-puskesmas yang ada. “Perlu waspada dan memberikan penanganan,” tegasnya.

(ndr/nrl)

Calon Presiden Alternatif : Prabowo-Puan vs SBY-JK ?

Prabowo-Puan vs SBY-JK
Senin, 13 April 2009 | 13:13 WIB

Jakarta–Peta koalisi parpol pasca Pemilu legislatif 2009 mengerucut dalam dua kelompok besar. Hal itu memperterang peta pemilihan presiden (Pilpres) Juli mendatang. Kelompok Partai Demokrat-Golkar diprediksi melanjutkan duet SBY-JK. Sementara di kelompok PDIP-Gerindra muncul wacana menduetkan Prabowo Subianto-Puan Maharani.

Selain Demokrat dan Golkar, anggota koalisi kelompok ini diperkirakan adalah PKB, PAN, PKS, dan PPP meski di PPP. Sedangkan kelompok PDIP-Gerindra juga diperkuat Hanura dan parpol-parpol kecil yang terus digalang Prabowo.

Ketua Umum DPP PDIP Megawati dalam pertemuan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Jakarta Sabtu (11/4) lalu, memang ngotot sebagai capres, sesuai hasil Rakernas PDIP di Bali. Namun, Prabowo menawarkan ’’paket masa depan’’, yakni dirinya capres, duet dengan Puan Maharani sebagai cawapres.

’’Sebenarnya, usulan itu sudah mengemuka jauh sebelum pelaksanaan Pemilu Legislatif. Saat ini wacana tersebut sedang dimatangkan kedua parpol,” ujar Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, kepada Surabaya Post di Jakarta, Senin (13/4) pagi tadi.

’’Kami yakin, duet Prabowo-Puan Maharani akan mampu menjadi pasangan alternatif yang kuat dalam Pemilu Pilpres mendatang,” tambahnya.

Salah satu topik yang dibahas dalam pematangan wacana itu adalah komposisi koalisi antara Partai Gerindra dan PDIP. Menurut Suhardi, meskipun duet Prabowo-Puan Maharani belum menjadi keputusan resmi partai, kedua belah pihak telah menyatakan keinginannya untuk membahas hal tersebut secara lebih intensif.

’’Peluang untuk menduetkan Prabowo-Puan Maharani sudah menjadi salah satu opsi yang mengemuka dalam koalisi antara Partai Gerindra dengan PDIP. Sekarang bagaimana agar opsi tersebut benar-benar terwujud,” katanya.

Suhardi membenarkan, PDIP telah menerima usulan itu. Bahkan sudah dibahas dalam pertemuan antara Prabowo dengan Megawati dalam pertemuan di kediaman Megawati Jl.Teuku Umar, Sabtu lalu. Hanya saja dalam pertemuan itu, usulan itu belum dibahas secara mendalam.

’’Pembahasan utama pertemuan antara Prabowo dengan Megawati pada Sabtu itu terfokus pada pelaksanaan Pemilu Legislatif. Pembahasan koalisi kedua partai dan wacana duet Prabowo-Puan Maharani, akan dibahas dalam pertemuan lanjutan,” katanya.

Suhardi menolak menjelaskan secara rinci kapan pertemuan lanjutan itu akan dilakukan. ’’Saat ini sedang dicari waktu yang tepat untuk membahas hal itu,” tambahnya.

Selain dengan PDIP, kata Suhardi, Gerindra akan membangun koalisi dengan sejumlah parpol lainnya seperti Partai Hanura dan PPP. Senin siang tadi, Prabowo bertemu Ketua Umum Hanura Wiranto di kantor DPP Hanura Jl Senopati, Jakarta.

’’Sama halnya saat pertemuan dengan Megawati, pertemuan Prabowo dengan Wiranto siang ini juga akan membahas pelaksanaan Pemilu Legislatif serta koalisi antara kedua parpol. Beberapa hal tentang upaya membangun Indonesia menjadi lebih baik juga menjadi pokok pembahasan pertemuan Prabowo dengan Wiranto,” katanya.

Secara terpisah, anggota dewan Pembina Partai Gerindra, Permadi SH, menyatakan optimistis terwujudnya duet Prabowo-Puan Maharani. Ia meyakini duet tersebut akan memiliki kekuatan yang dahsyat dalam Pemilu Pilpres mendatang.

Permadi yang mantan kader PDIP itu menyatakan akan berjuang semaksimal mungkin untuk meyakinkan kader-kader PDIP agar mendukung duet Prabowo-Puan Maharani. “Saat ini berbagai upaya untuk mengusung duet tersebut masih terus dilakukan kedua belah pihak. Kita tunggu saja hasilnya nanti,” katanya.

Manuver Prabowo memang makin gencar. Capres Gerindra ini tiada hari tanpa menemui pemimpin parpol dalam tiga hari terakhir. Setelah bertemu Megawati di kediaman Jl Teuku Umar, Jaksel, Sabtu (11/4) lalu, Prabowo tadi malam (12/4) mengumpulkan 21 parpol kecil. Senin (13/4) siang tadi, Prabowo bertemu Wiranto.

Pertemuan Prabowo-Wiranto menjadi sejarah baru bagi keduanya, baik secara personal maupun politik. Keduanya berselisih sejak saat BJ Habibie naik sebagai presiden menggantikan Soeharto yang juga mertua Prabowo saat itu.

Pengamat politik LIPI, Syamsuddin Haris, mengatakan, Megawati secara tidak langsung mendamaikan Prabowo-Wiranto. ’’Bagaimana pun Prabowo musti kulonuwun dulu kepada seniornya (Wiranto). Dalam konteks hubungan politik, pertemuan sesama mantan elite militer itu adalah positif,’’ ujarnya.

Pertemuan Prabowo denga 21 parpol berlangsung di Ruang Board Room Bimasena, Jl Dharmawangsa, Jakarta, kemarin. Pertemuan ini menyepakati memperkarakan pelanggaran Pemilu legislatif. Kata Prabowo, kesepakatan itu bisa berujung koalisi. Sebab, suara parpol yang bergabung dianggap telah mewakili sekitar 22% suara nasional. ’’Setelah kita hitung, forum kita sudah mewakili 22% dari suara nasional untuk hari ini,” kata Prabowo.

Opsi SBY-JK

Sementara itu, opsi melanjutkan duet SBY-JK telah diakui Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, yang tadi malam (12/4) mengikuti rapat evaluasi pemilu bersama pimpinan Golkar di kediaman Jusuf Kalla, Jl Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakpus.

Menurut Priyo, untuk memuluskan opsi meneruskan koalisi SBY-JK, Ketua Partai Golkar Jusuf Kalla berencana menemui SBY dalam satu-dua hari ini. ’’Tapi untuk keputusan pasti baru akan diambil usai rapat kosultasi 16 April nanti,’’ tegasnya.

Staf ahli Wapres JK, Muchlis Hasyim, mengatakan, malam ini JK dijadwalkan menemui SBY di Istana Presiden. ’’Nanti malam ketemu dengan Pak SBY. Memang masih tentatif, tapi belum berubah,’’ ujarnya pagi tadi.

Bila pertemuan di Istana, apakah berarti itu urusan negara atau politik? ’’Sekarang kan antara kerjaan dan urusan politik itu beda-beda tipislah,’’ kilah Muchlis.

Siang kemarin, JK ditelepon SBY, setelah beberapa hari lalu mengucapkan selamat via telepon kepada SBY atas sukses Demokrat dalam Pemilu legislatif. Selain menelepon JK, SBY juga menelepon Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. Materinya soal koalisi.

Ketua DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan, melanjutkan duet SBY-JK masih menjadi salah satu Demokrat. Namun, ada beberapa poin penting yang harus dibahas lebih lanjut dalam rencana koalisi Demokrat-Golkar. ‘’Salah satunya komitmen untuk mendukung  pemerintahan SBY sampai akhir pemerintahan,’’ ujar Andi kepada kepada Suarabaya Post siang tadi.

Apa yang dilakukan? ‘’Kami akan mempertemukan keduanya. Itu langkah jangka pendek. Setelah keduanya bertemu, baru kita bahas soal komposisi koalisi,’’ kata Andi.

Priyo Budi Santoso mengatakan, dalam pertemuan pimpinan GOlkar di kediaman JK tadi malam, selain opsi SBY-JK memang ada opsi kedua, yakni membangun komunikasi dengan PDIP atau dua partai baru, Gerindra dan Hanura. Namun, dia lebih mendorong agar duet SBY-JK diteruskan. Alasannya, Golkar merasa nyaman dengan platform SBY. ’’Meneruskan koalisi SBY-JK karena adalah opsi terbaik,’’ ujarnya kepada Surabaya Post, pagi tadi.

Rencana meneruskan kembali SBY-JK, kata Priyo, dianggap lebih realistis mengingat Golkar gagal mengulang keberhasilan pada Pemilu 2004. Hasil pemilu legislatif pula yang jadi pertimbangan utama partai untuk menurunkan bandrol JK sebagai capres.

Rapat pimpinan Golkar di kediaman JK tadi malam dipimpin langsung JK. Pimpinan Golkar yang hadir Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar HR Agung Laksono, Sekjen DPP Partai Golkar Sumarsono, anggota Dewan Penasihat Partai Golkar Fahmi Idris, dan para Ketua DPP Partai Golkar seperti Andi Mattalatta, Priyo Budi Santoso, Yamin Tawary, Firman Subagyo, Burhanuddin Napitupulu, Endang Agustini Syarwan Hamid, Muladi, serta Tajuddin Noer Said.

Saman dengan Priyo, Ketua Bapilu Burhanuddin Napitupulu, mengatakan, ‘’Intinya berbagai opsi yang bisa kita lakukan pascapemilu legislatif ini, saya menilai koalisi Demokrat dan Golkar adalah yang terbaik. Ini sama dengan melanjutkan koalisi yang sudah dibangun selama 4,5 tahun terakhir.’’

Menurutnya, dengan konstelasi politik seperti sekarang, sulit bagi Golkar untuk tetap mengajukan JK sebagai capres. Hasil pemilu legislatif untuk sementara menunjukkan Golkar tidak memenuhi syarat 20 persen kursi di parlemen dan 25 persen suara nasional. ‘’Golkar jadi sulit untuk mengajukan capres sendiri,’’ katanya.

Karena itu, dia berharap agar keinginan Golkar untuk berkoalisi akan diterima dengan baik oleh Demokrat. ’’Bahwa sebelum ini ada gesekan kecil antara kedua partai, itu sekadar dinamika politik,” katanya.

JK Terbaik

Pengamat politik Maswadi Rauf juga menilai JK masih yang terbaik untuk mendampingi SBY pada Pilpres 2009. ’’Kecil kemungkinan SBY memilih berpasangan dengan figur baru yang belum jelas apa akan berhasil atau tidak dalam memerintah nanti,’’ katanya.

Bagi Rauf, pemerintahan SBY-JK paling berhasil dalam masa reformasi. Meski JK sempat menyatakan akan maju sebagai capres, dia menilai SBY akan tetap menyambut baik jika Golkar ingin kembali berkoalisi dengan Demokrat. Sebab, bagaimana pun Demokrat membutuhkan tambahan suara untuk menciptakan pemerintahan yang kuat. Alternatif paling mungkin untuk itu, katanya, adalah menggandeng Golkar.

Dalam dua terakhir, figur yang layak mendampingi SBY terus bermunculan. Selain JK, muncul juga nama Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Sri Mulyani dan Hidayat Nur Wahid (HNW). Namun, upaya menduetkan SBY-HNW bisa jadi terganjal. PKS memasang bandrol tinggi.

Informasi yang berkembang menyebutkan, PKS meminta sejumlah posisi strategis di pemerintahan jika SBY menggandeng HNW. Posisi yang diminta PKS antara lain, Menko Perekonomian, Menkeu serta beberapa pos kementrian lain.

Bargaining PKS ini ditolak kubu SBY. ’’Harga PKS terlalu mahal. Mereka mengincar pos-pos penting. Kita tidak sepakat dan kita tolak saja,” ujar seorang fungsionaris PD yang biasanya suka bicara ceplas-ceplos. Namun kali ini, dia meminta agar namanya tidak disebutkan dengan pertimbangan mengganggu proses komunikasi politik dengan PKS.

Hingga saat ini, Mabes PKS di Mampang belum bersikap seputar arah koalisinya. Sikap ini terjadi akibatnya ada faksi di tubuh PKS antara faksi keadilan dan kesejahteraan. Faksi di internal PKS ini diwakili oleh Presiden PKS Tifatul Sembiring dan Sekjen DPP PKS Anis Matta. Pengaruh kedua faksi ini sama-sama kuat karena diback-up oleh masing-masing pendukung, mulai dari tingkat daerah sampai pusat.

Tidak hanya PKS yang terbelah, suara PPP juga terpecah menjadi dua kubu.  Satu kubu merapat ke SBY, sedangkan kubu yang satunya lagi memilih ke Megawati. Kubu yang merapat ke SBY ini dimotori Sekjen PPP, Irgan Mahfid Chairul dan yang ke Mega dipimpin oleh Ketua Umum  PPP, Surya Dharma Ali.

Kedua kubu ini sama-sama kuat karena memiliki jaringan pendukung yang juga sangat solid. Namun, keputusan akhir arah koalisi tetap berada di tangan Ketua Umum yang memiliki otoritas penuh dalam menentukan arah koalisi.

Ketua DPP PD, Anas Urbaningrum mengatakan pihaknya terus menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol. “Kami akan menggalang koalisi yang kuat dan menjamin mayoritas. Partai-partai peserta koalisi sekarang: Partai Golkar, PKS, PAN, PKB, PPP, PKPI, PPDI dll. Mereka akan kami ajak untuk memperkuat koalisi. Kami ingin menjadikan koalisi yang kuat sebagai jembatan emas menuju pemerintahan presidensial yang main efektif bekerja melayani rakyat,” katanya. wid, mer, k2, viv

Waspada : Jangan dekat-dekat kontainer

[Image: aV1QI9RA.jpg]

[Image: aV1QImki.jpg]

[Image: aV1QIwiS.jpg]

[Image: aV1QILgJ.jpg]

[Image: aV1QI_eA.jpg]

[Image: aV1QJ9d9.jpg]

[Image: aV1QJjbJ.jpg]